Minggu, 18 September 2011

Semua Ada Hikmahnya


Mengeluh...sepertinya sudah menjadi hidangan sehari-hari. Kadang kita melakukannya tanpa sadar, bahkan menganggapnya sebagai hal biasa dengan alasan “ini kenyataan, bukan keluhan”. Termasuk yang nulis ini nih... (ngaca)
Yaah...sesuai sekali dengan firman-Nya...
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir". ( Al- Ma'arij: 19-21)

Tak jarang pula kita menganggap Allah itu ndak adil dengan takdir-Nya. Terus nglihatin orang lain yg KELIHATAN sukses, bahagia, sejahtera, etc. Seakan-akan kita adalah manusia yang paling menderita di dunia, bahkan menangis semalam jadi penyakit akut deh!  Paraaah...
Tentu saja Allah itu Maha Adil, Maha Pengasih lagi Penyayang. Percaya kan... ;)
*katanya penyayang, kok Allah memberikan cobaan, kesedihan ataupun kegagalan???
Nah looh...
Justru cobaan itulah ujian buat ngetest keimanan kita!
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,"Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut : 2-3)

Ujian...
Seperti anak sekolah yg selalu dapat ujian di sekolah, kita pun juga diuji sebagai mahasiswa Universitas Kehidupan.
Anak SD tentu akan mendapatkan ujian yg lebih ringan drpd anak SMP, karna ujian yg kita terima berdasarkan tingkatan mana kita berada. Untuk naik ke tingkat yg lebih tinggi, ujiannya pastilah lebih sulit. Tapi ujian tersebut tak kan terasa sulit bila dihadapi oleh manusia yg berkompeten di tingkatan itu. Karena,
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya" 
(Al-Baqarah:286)

Mulai dari harta yg kurang, yg melimpah, bahkan pujian pun menjadi ujian bagi kita.
Dan kita wajib bangga donk kalo dapat ujian yg cukup menguras pikiran, tenaga, waktu, bahkan perasaan. Karna itu berarti menurut Allah kita mampu menghadapinya.
Semangat dalam menghadapinya demi hasil yg terbaik. Bukan malah mengendorkan semangat serta ikhtiar kita.
"Janganlah  kamu bersikap lemah. dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." (Ali-Imran : 139)

Udah berdo’a dan usaha semaksimal mungkin, tapi hasilnya kadang juga tak seperti yg diharapkan?
Ingat....ingat...
Allah itu Maha Tahu teman!!!
Yg kita harap mungkin bukanlah yg terbaik bagi kita. Segala yg terjadi itu pasti ada deh hikmahnya, walaupun belum ketemu, tapiii pastiiii adaaa... yakinlah!!!
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."
(Al-Baqarah : 216)

Coba dicari n dipelajari, mesti ada, sekecil apapun itu :)
So, mari deh kita hadapi ujian-ujian yg akan menaikkan tingkatan kita di hadapan-Nya. Tentunya dengan ikhtiar, tawakkal dan sabar... karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan..insya Allah..

Selalu yakin dan percaya bahwa JalanNya adalah yg terindah

Sabtu, 05 Februari 2011

STATUS GIZI

      Tentunya kita sering dong menimbang berat badan. Begitu pula pada saat periksa ke dokter. Timbangan berat badan udah standby di ruang tunggu, kamar periksa atau di dekat tempat pendaftaran. Untuk apa sih kita menimbang berat badan? Apakah dengan menimbang berat badan kita bisa menentukan gemuk atau tidaknya tubuh kita? Secara, gemuk atau kurusnya seseorang itu kan relatif.
            Oke... berat badan bisa digunakan untuk menghitung status gizi secara sederhana lho... Eits...apa itu status gizi??
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.

Terus, gimana cara menentukan status gizi?      
Ada berbagai cara untuk menentukan status gizi seseorang. Salah satu caranya adalah dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa (>18 tahun), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Untuk menghitung IMT, data yang diperlukan adalah berat dan tinggi badan.
Rumus penghitungan IMT adalah sebagai berikut:

                        Berat Badan (Kg)
IMT = ---------------------------------------------
             Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)


Keterangan:
1.  IMT < 17,0      :keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
2. IMT 17,0 – 18,4  : keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
3.  IMT 18,5 – 25,0 : keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.
4. IMT 25,1 – 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan.
5. IMT > 27,0     : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat berat

Note:
 IMT ini hanya berlaku untuk orang dewasa yang berumur di atas 18 tahun, tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Dan juga tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit) seperti kondisi dengan adanya edema (penimbunan cairan di bagian tubuh), asites (penimbunan cairan di perut) dan hepatomegali (pembengkakan hati).

Contoh penghitungan IMT:
1.   Seorang wanita berumur 21 tahun dengan berat badan 47 kg dan tinggi badan 158 cm. IMTnya adalah:
        47
     ------- = 18,82
     (1,58)2

     Jadi status gizi wanita tersebut adalah normal.
2.  Seorang laki-laki berumur 22 tahun dengan berat badan 70 kg dan tinggi badan 169 cm. IMTnya adalah :
    67
-------- = 26,5
(1,59)2
Jadi status gizi laki-laki tersebut adalah gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan.
Laki-laki terssebt dianjurkan untuk menurunkan berat badannya menjadi  (63-46,7) kg agar mencapai berat badan normal dengan IMT 18,5-25.

3.  Seorang wanita berumur 23 tahun denga  berat badan 40 kg dan tinggi badan 158 cm. IMTnya adalah:
 42                                     
     --------- = 16,8
     (1,58)2
Berarti status gizi wanita tersebut adalah kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat.
Wanita tersebut dianjurkan untuk menaikan berat badannya menjadi 46,2-62,4 kg agar berat badan mecapai normal dengan IMT 18,5-25.

Berapa IMT anda???
^ ^ 

referensi:
Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.